Langsung ke konten utama

Dewi Jalan-jalan : Kantor Jakdiva (Jakarta Digital Valley)



Hallo buddies, dihari Sabtu bulan Mei kemarin saya bertemu banyak orang lagi. Yap, saya mengikuti acara dari Hipwee Jakarta Community, yang kebetulan diadakan di Jakarta Digital Valley. Kebetulan hari itu hari sabtu, dan saya belum tahu dimana tempat yang akan saya kunjungi. Berbekal insting dan bantuan eyang Google, serta banyak omongnya saya dengan bertanya akhirnya sampai juga saya di Kantor Jakdiva yang berada di dalam Menara Multimedia Jakarta Pusat. Berangkat dari Stasiun Tangerang saya menikmati perjalanan yang cukup nyaman karena tidak terlalu ramai keadaan stasiun saat itu, stasiun demi stasiun saya lewati sampai akhirnya tiba di stasiun Duri. Saya turun untuk transit ke CL ke arah Bogor dan berhenti di stasiun Manggarai. Menunggu kereta kea rah Kota, kemudian saya turun di stasiun Gondangdia (iya mau joget aja bawaannya mirip judul lagu). Karena saya belum tahu dimana letak Jakdiva, dan terlebih saya sudah terlambat saya memutuskan untuk naik gojek. Setelah saya tahu ternyata tidak terlalu jauh banget saya mengumpat dalam hati. Ya sudah, apa mau dikata huft. Sesampai di Gedung Menara Multimedia yang dari luar keliatan sepi, saya menghampiri  pos satpam dan disuruh lewat bawah dan belok kiri. Mencari dan mencari akhirnya sampailah ke Jakdiva. You guys must know, kantornya parah banget parah…. Keren abis. Anak muda banget, ngantor disini ga bakalan stress deh rasanya. Suasanya kaya bukan ngantor, se-cozy itu pokoknya. Sesampai disana masih sepi dan saya sudah mendapatkan kawan baru Ka Yosi namanya, networking bertambah guys. Acara ini namanya Ruang Ide Hipwee 2016 yang membahas tentang bagaimana membuat konten kita menjadi viral di social media. What. A. Cool. Di isi oleh beberapa narasumber yaitu Kak Kenny, Kak Fanbul, dan Kak Aulia. Sesi demi sesi pun berjalan lancar, selain mendapatkan goodiebag, kami sebagai peserta pun mendapatkan postcard dari hipwee. Lucuuu banget so gemays! Dalam postcard saya, saya akan mengirimkan ke Bandar Lampung ke tempat kawan ter-sayang saya yang sedang melanjutkan studinya. Huhu semoga sampai ke tempat tujuan. Akhirnya selesai pula acara dan selesai pula saya bercerita. Tenang saya akan bercerita lagi di Dewi Jalan-jalan selanjutnya.
Bepergian adalah suatu kenikmatan yang hakiki


Suasana sebelum acara dimulai

 
Got postcard again bruh!

Jalan-jalan, berkenalan dan mari berbagi pengalaman!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pintar Bersama : MAKALAH DALIL RANTAI ATAU ATURAN RANTAI DALAM TURUNAN

MAKALAH DALIL RANTAI ATAU ATURAN RANTAI DALAM TURUNAN Disusun oleh: Dewi Martiwi Radiyanti (1522390141) Dosen Pembimbing: Ruruh Wuryani, S.Si, MM STMIK RAHARJA KOTA TANGERANG Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern-Tangerang, Banten 15117 Telepon : 021-552-9692, 021-552-9586 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang   Dalil Rantai atau Aturan Rantai dalam Turunan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ruruh Wuryani S.Si MM, selaku Dosen mata kuliah Kalkulus yang telah memberikan tugas ini kepada saya.        Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan tentang Dalil Rantai dalam Turunan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh ...

Pintar Bersama : Program C++

Source Code C++ #include <iostream> using namespace std; int main () { A:             int urut,pilih,A,B,C,D,E,F,G;             char ulang, nama[30][10]={"Agung    ","Dimas     ","Abdul     ","Tiwi     ","Risky     ","Gita     ","Narti      ","Ari    ","Ridwan    ","Irgi     "};             int tgl[10] = {2,16,7,4,9,20,8,12,6,3};             int bln[10] = {2,9,7,10,4,2,8,3,11,5};             int thn[10] = {1998,1997,1999,1996,1997,1995,1996,1998,1997,1999};             cout<<"||...

Cinta Pertama

Surat ini saya persembahkan untuk cinta pertama saya yang tidak akan pernah cukup untuk saya ucapkan terimakasih. Maka, terimakasih. Terimakasih. Terimakasih atas dekapan pertama saat saya lahir. Terimakasih atas senyuman bahagia serta candaan pun cubitan khas dikanan pipi. Terimakasih atas tangan yang selalu ada saat saya belajar jalan. Terimakasih atas hal-hal baru disetiap harinya. Terimakasih sudah memberi apa-apa yang saya butuh pun yang saya ingin. Terimakasih untuk teguran yang saya tau dipenuhi rasa sayang didalamnya. Saya tau itu. Saya mulai nakal. Terimakasih untuk punggung yang selalu ada untuk usek-usek hidung saya. Terimakasih untuk selalu mengingatkan saya bahwa saya perempuan yang paling kuat di dunia sekaligus anak perempuan (yang-selalu-kau-anggap) kecil satu-satunya dan paling manja di rumah. Terimakasih untuk sepasang telinga yang selalu siap-sedia-ada untuk saya. Terimakasih untuk "gapapa teh, tapi jangan diulangin lagi ya." Terimakasih untuk...