Sore hari, jam tiga lebih lima belas menit.
Kami bertemu di Galeri, dalam satu rombongan tour publik.
Sepanjang tour, terlihat sesekali Ia mencuri pandang.
"terimakasih atas perhatian dan kunjungan anda, selamat menikmati." ucap tour guide yang memandu kami saat itu.
"sendiri?" seperti berbisik, pandangannya lurus menuju saya
"kebetulan iya" saya jawab singkat
"kebetulan sama" sambungnya
Saya tersenyum, dan kemudian kami sama-sama tertawa kecil.
"suka ke galeri?"
"lagi bosen aja, butuh distraksi"
"betul banget, ini tempatnya"
"ha ha ha, lagi bosen?"
"kehidupan kantor yang memaksa para karyawan untuk bekerja 9 to 5 setiap minggu dikurang dua hari, bosen juga"
"oh, budak korporat?"
"aren't we all?"
"oh engga dong, sori gue baru lulus"
"...dan akan menjadi?"
"budak korporat hahaha..." tawa kami terdengar ke penjuru lorong, sampai staff Galeri memasang jari telunjuk di bibirnya.
Kami berkeliling ke seluruh penjuru Galeri, ya lumayan, tidak kecil pun tidak juga besar. Karya-karya seniman aliran kontemporer dipamerkan, mata saya mengekor mengamati satu-per-satu lukisan, saya lirik Ia pun memperhatikan beberapa caption setiap karya.
Beberapa kali kami saling tanya tentang arti dari suatu karya, beberapa kali pula kami saling memenangkan argumen masing-masing. Tapi ini seni, bebas untuk diartikan. Seluas-luasnya.
Lalu kami berjalan keluar.
"main ke galeri tuh enak ya, nyaman aja gitu. kita bisa melebur di suatu karya, either happy or sad. tapi enak"
"betul, cocok buat jiwa yang mencari cari"
"mencari apa?"
"cari teh atau kopi deket sini boleh, mau?"
Saya tersenyum, mengiyakan.
Kami bertemu di Galeri, dalam satu rombongan tour publik.
Sepanjang tour, terlihat sesekali Ia mencuri pandang.
"terimakasih atas perhatian dan kunjungan anda, selamat menikmati." ucap tour guide yang memandu kami saat itu.
"sendiri?" seperti berbisik, pandangannya lurus menuju saya
"kebetulan iya" saya jawab singkat
"kebetulan sama" sambungnya
Saya tersenyum, dan kemudian kami sama-sama tertawa kecil.
"suka ke galeri?"
"lagi bosen aja, butuh distraksi"
"betul banget, ini tempatnya"
"ha ha ha, lagi bosen?"
"kehidupan kantor yang memaksa para karyawan untuk bekerja 9 to 5 setiap minggu dikurang dua hari, bosen juga"
"oh, budak korporat?"
"aren't we all?"
"oh engga dong, sori gue baru lulus"
"...dan akan menjadi?"
"budak korporat hahaha..." tawa kami terdengar ke penjuru lorong, sampai staff Galeri memasang jari telunjuk di bibirnya.
Kami berkeliling ke seluruh penjuru Galeri, ya lumayan, tidak kecil pun tidak juga besar. Karya-karya seniman aliran kontemporer dipamerkan, mata saya mengekor mengamati satu-per-satu lukisan, saya lirik Ia pun memperhatikan beberapa caption setiap karya.
Beberapa kali kami saling tanya tentang arti dari suatu karya, beberapa kali pula kami saling memenangkan argumen masing-masing. Tapi ini seni, bebas untuk diartikan. Seluas-luasnya.
Lalu kami berjalan keluar.
"main ke galeri tuh enak ya, nyaman aja gitu. kita bisa melebur di suatu karya, either happy or sad. tapi enak"
"betul, cocok buat jiwa yang mencari cari"
"mencari apa?"
"cari teh atau kopi deket sini boleh, mau?"
Saya tersenyum, mengiyakan.
Komentar
Posting Komentar