Malam ini ada yang berusaha mengusik saya.
Saya coba rasakan lagi, mungkin karena lelah atau banyak pikiran.
Saya acuhkan, "nanti juga hilang sendiri" gumam saya dalam hati.
Satu jam,
Dua jam,
Saya buka lagi instagram yang sudah lama ingin saya jauhi itu.
"satu stories saja ah ndak usah banyak-banyak liatnya"
Sampai saya lihat instagram stories kamu.
Saya tutup, saya buka, tutup, buka, tutup buka laman instagram saya.
"tidak boleh, jangan buka"
"satu mungkin tak apa"
"jangan, jangan buat dia menjadi candumu lagi"
"tutup, log out sekarang"
"deactived saja sekarang"
Isi kepala saya penuh sekali.
Ibu jari saya pun ikut berperan, adegan kepencet benar adanya.
"oh cuma gini aja" sambil menahan layar handphone sesekali
Sedetik kemudian saya baru menyesali kenapa bisa kepencet. Aduh, nona!
He's fine, dia baik-baik saja.
Tidak seperti saya, sedang rindu.
Sampai.... di whatsapp stories.
Kiranya saya ingat, percakapan kita tidak pernah kamu tumpahkan di stories, manapun.
Meringis, sama seperti malam dimana pipi saya basah dan ucapanmu "saya juga kangen" jelas sekali, meski lewat ujung telepon.
He's fine, dia baik-baik saja.
Ternyata saya hanya sedang rindu.
Saya coba rasakan lagi, mungkin karena lelah atau banyak pikiran.
Saya acuhkan, "nanti juga hilang sendiri" gumam saya dalam hati.
Satu jam,
Dua jam,
Saya buka lagi instagram yang sudah lama ingin saya jauhi itu.
"satu stories saja ah ndak usah banyak-banyak liatnya"
Sampai saya lihat instagram stories kamu.
Saya tutup, saya buka, tutup, buka, tutup buka laman instagram saya.
"tidak boleh, jangan buka"
"satu mungkin tak apa"
"jangan, jangan buat dia menjadi candumu lagi"
"tutup, log out sekarang"
"deactived saja sekarang"
Isi kepala saya penuh sekali.
Ibu jari saya pun ikut berperan, adegan kepencet benar adanya.
"oh cuma gini aja" sambil menahan layar handphone sesekali
Sedetik kemudian saya baru menyesali kenapa bisa kepencet. Aduh, nona!
He's fine, dia baik-baik saja.
Tidak seperti saya, sedang rindu.
Sampai.... di whatsapp stories.
Kiranya saya ingat, percakapan kita tidak pernah kamu tumpahkan di stories, manapun.
Meringis, sama seperti malam dimana pipi saya basah dan ucapanmu "saya juga kangen" jelas sekali, meski lewat ujung telepon.
He's fine, dia baik-baik saja.
Ternyata saya hanya sedang rindu.
Komentar
Posting Komentar